The Forest Of Hand And Teeth (Carrie Ryan)
Special offer | |
Product no.: | AD112 |
List price: | |
Price excl. tax: | IDR 44,500.00 |
Price (incl. tax): | IDR 44,500.00 |
You save: | IDR 12,500.00 (21%) |
Rincian Buku
- Penulis: Carrie Ryan
- ISBN: 978602969873202
- Penerbit: Kubika
- Ukuran: 13 x 20,5
- Halaman: 392
- Bahan: Book Paper
- Berat: 500 gram
Ulasan Editorial
Inilah kali pertama baca novel terbitan Kubika. Awalnya, saya sudah mencari ke semua pelosok toko buku yang ada di Lampung. (Hanya segelintir toko buku yang ada di Lampung, memprihatikan yaa… –“). Akhirnya saya kirim PM via facebook ke Penerbit Kubika untuk menanyakan langsung perihal buku-buku yang diterbitkannya. Ternyata memang pendistribusiannya belum sampai ke Lampung. Padahal Banten (tempat pusat Penerbit Kubika) dengan Lampung hanya terpisahkan Selat Sunda loh… :p Tak disangka, saya malah mendapat dua kiriman buku sekaligus, salah satunya buku ini. Makasih ya buat Kubika!! *peluk-peluk (>,^)
Buku ini sudah terbit cukup lama, sekitar September 2010. Dari judulnya saja bikin kening berkerut, The Forest of Hands and Teeth. Jika diterjemahkan menjadi Belantara Tangan dan Gigi?!? Ada apa di sana?
Pernahkah kita hidup dalam dunia yang sempit, terbatas oleh pagar yang tak berujung. Dan tidak tahu (serta tak boleh tahu) ada apa dengan kehidupan di luar?! Hidup dalam kecemasan, seolah di luar dunia kita dipenuhi mahluk yang ingin menerkam kita?! Itulah yang Mary alami.
Cinta dan pengabdian dapat membuat seseorang ingin bersatu dengan pasangannya. Meskipun itu berarti menyingkirkan hal lain dalam kehidupannya. Ibu Mary merasakan semua perih itu.
Kami adalah pemelihara kenangan kami sendiri dan kami telah gagal melakukannya. Sama seperti permainan saat masih sekolah. Kami duduk dalam satu lingkaran, kemudian seorang anak akan membisikkan suatu kalimat ke telinga anak lain. Kalimat tersebut harus dibisikkan berkeliling sampai anak yang berada di ujung lingkaran. Saat mengulangi apa yang telah disampaikan kepadanya, isinya sudah jauh berbeda dari yang seharusnya. Seperti itulah kehidupan kami sekarang.
Mengikuti jejak ibunya, Mary mendambakan kehidupan lain di luar sana. Semenjak ibunya pergi dari kehidupan, Mary merasa berjuang seorang diri. Tak ada yang percaya padanya, bahkan yang lain menganggapnya terlalu berimajinasi, terdoktrin dengan cerita ibu sedari kecil. Kakaknya, Jed juga tak percaya pada impiannya.
Aku tak memercayai takdir. Aku tak percaya kalau jalan kami telah ditentukan dan hidup kami tidak mempunyai kehendak. Kalau pilihan itu tidak ada.
Begitu banyak hambatan untuk mewujudkan impiannya dalam mencari kehidupan lain. Memimpikan hidup bahagia selamanya bersama orang yang dicintai. Ternyata Mary harus menerima kenyataan pahit. Mampukah dia bertahan?!?
Membaca novel ini serasa menaiki rollercoaster, jantung berdegup kencang. Napas naik turun. Seolah Ternoda mengawasi dan mengancam kehidupan kita. Serasa masuk dan tersesat dalam Belantara Tangan dan Gigi!!
Awalnya saya bingung dengan apa itu Ternoda, Pengawas dan kata-kata asing lainnya. Barulah setelah bab-bab berikutnya paham apa yang dimaksud tersebut. Alangkah baiknya dijelaskan dalam bentuk catatan kaki agar memudahkan pembaca dalam mencerna kata-kata tersebut.
Beberapa kalimat bijak dalam buku ini:
- Kau mengira yang kau butuhkan adalah cinta. Kau mengira hanya cinta yang dapat memenuhi keinginanmu dan membuatmu merasa utuh. Kau salah. Cinta juga bisa kejam dan mengerikan. Cinta bisa berubah menjadi kegelapan dan menimbulkan kesedihan yang tak terkira.
- Pernikahan bukanlah tentang cinta. Melainkan tentang komitemen, kompromi dan prihatin. Tidak satu pun yang berkaitan dengan cinta.
- Ketika kau mengenal cinta, itulah yang membuat hidup ini menjadi berarti. Yaitu ketika kau hidup dengannya setiap hari. Bangun dengan cinta, juga berpegang pada cinta di masa-masa sulit. Ketika cinta menjadi tempat perlindungan dari kematian yang mengelilingi kita, dan ketika cinta meliputimu begitu kuatnya sampai-sampai kau tak mampu mengungkapkannya.
Tags:
- Novel
- History
- Society and Culture
- Politics and Economy
- Education
- Transportation
- Chapter in Book
- Travel and Photography
- Learning Bahasa Indonesia
- Journal
Best selling books
Paths to Development in Asia: South Korea, Vietnam, China, and Indonesia
IDR 489,000.00 IDR 319,000.00
—————